Semarak ECA FEST II : Ajang Menumbuhkan Kreativitas dan Kepercayaan Diri AUD

Blog Single

Kudus (1/6/25) – Mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Sunan Kudus sukses menyelenggarakan Early Childhood Art Festival II (ECA Fest II) pada tanggal 27–28 Mei 2025. Bertempat di Gedung Laboratorium Terpadu Lt.5 UIN Sunan Kudus . Kegiatan ini merupakan  outcome  dari Mata Kuliah Seni Tari dan Drama Anak Usia Dini yang diampu oleh Ibu Rakanita Dyah Ayu Kinesti, M.Pd, dengan tujuan mengembangkan kreativitas serta memfasilitasi potensi anak-anak melalui seni pertunjukan kolaboratif. Selain pertunjukan seni, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran karya seni rupa anak yang merupakan outcome dari Mata Kuliah Seni Rupa Anak Usia Dini di bawah bimbingan Bapak M. Panji Wahyu Mukti, M.Pd., yang menampilkan hasil Karya dari Semester 6 yang berupa Kaligrafi dari Serbuk Kayu, Vas Bunga dari Sendok, Cermin dari Clay, dll. dalam peilihan bahan juga beragam Salah satunya memanfaatkan dari bahan bekas, dan juga memanfaatkan  dari Lingkungan Sekitar

Dalam kegiatan ini, mahasiswa bekerja sama dengan 13 lembaga mitra PAUD se-Kudus meliputi RA, KBT, dan TK untuk menghadirkan panggung ekspresi seni bagi anak usia dini. Beragam penampilan seperti tari-tarian daerah, gerak dan lagu islami, hingga pertunjukan tematik anak, dipentaskan secara bergilir selama dua hari

Pembukaan acara dilakukan oleh bapak Kepala Kemenag Kabupaten Kudus, Bapak H. Suhadi, S.Ag., M.S.I. Acara dibuka secara resmi dengan menghadirkan sejumlah tamu kehormatan, antara lain: Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kudus, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Bunda RA Kabupaten Kudus, Ketua IGRA Kabupaten Kudus, Ketua KKRA Kabupaten Kudus, Dekan Fakultas Tarbiyah, Kaprodi PIAUD, Beserta Dosen Dosen Prodi PIAUD UIN Sunan Kudus. Selain itu, Kepala Sekolah dari 13 lembaga mitra juga turut hadir memberikan dukungan penuh.

Bapak H. Suhadi, S.Ag., M.S.I mengapresiasi kegiatan ECA FEST yang memberikan pengalaman nyata calon guru melatih anak RA. “Semoga lebih banyak kegiatan seperti ini yang dilaksanakan” ujar beliau. “UIN Sunan Kudus merupakan tempat mencetak guru yang unggul seperti yang diharapkan user, dalam hal ini Kemenag Kudus”, lanjut beliau.

Dan Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah, Bapak Dr. Adri Efferi, M.Ag. juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Beliau mendukung semangat mahasiswa untuk berkarya.

Dalam sambutannya pada hari kedua, Ketua Program Studi PIAUD Ibu Novita Pancanigrum, M.Pd. menyampaikan terima kasih kepada lembaga yang sudah mengizinkan mahasiswa PIAUD untuk melakukan pelatihan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran di kampus dapat terintegrasi secara nyata dengan dunia anak dan masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa yang tidak hanya belajar teori, tetapi mampu memfasilitasi kegiatan seni yang bermakna dan membentuk pengalaman anak. Inilah wajah kolaboratif pendidikan PAUD yang kami cita-citakan,” ujar beliau.

Salah satu penampilan yang menjadi sorotan adalah pertunjukan tari anak dengan kostum-kostum unik yang dirancang dan dibuat langsung oleh mahasiswa. Kostum-kostum tersebut merepresentasikan berbagai tema seni dan budaya yang dikemas secara kreatif dan menarik. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa mahasiswa tidak hanya mampu menyusun konsep kegiatan, tetapi juga mengaplikasikan keterampilan seni rupa secara nyata dalam mendukung pembelajaran anak usia dini. Paduan warna, bentuk, dan makna dari setiap kostum mencerminkan semangat kebhinekaan serta nilai-nilai islami yang diusung dalam kegiatan ECA Fest.

Lu'lu'il Maknun, salah satu mahasiswa peserta kegiatan, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini. “Kami belajar banyak bukan hanya mengajar anak-anak, tapi juga mengelola acara, berkomunikasi dengan lembaga mitra, dan menampilkan seni secara profesional. Rasanya seperti latihan nyata menjadi pendidik PAUD,” ujarnya.

Dosen pengampu mata kuliah seni, Ibu Rakanita Dyah Ayu Kinesti, M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil proses panjang pembelajaran. “Melalui seni, mahasiswa belajar menciptakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi anak. Dari merancang ide, menyusun koreografi, hingga membangun komunikasi dengan mitra semuanya adalah bagian dari pembentukan kompetensi calon guru PAUD,” jelasnya.

ECA Fest tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak, tapi juga mempererat hubungan antara dunia kampus dan dunia PAUD. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi program tahunan yang lebih luas dan berdaya jangkau nasional.

Share this Post1:

Galeri Photo